Kisah Korban Begal Motor Palembang
By 02 Mar 2015 at 20:43 WIB
on
Kota Palembang, Sumatera Selatan, juga tak luput dari aksi begal motor. Aksi para gerombolan geng motor sadis ini kini menjadi teror mengerikan bagi masyarakat Palembang.
Seperti terjadi pada Senin (2/3/2015) dini hari. Komplotan begal motor beraksi di kawasan Jakabaring, Palembang, Sumsel. Korbannya bernama Dinar, yang merupakan warga Kelurahan 9 Ulu Palembang harus kehilangan 1 unit motor Yamaha Mio Soul dan uang tunai Rp 6 Juta.
Dinar bercerita, saat itu sekitar pukul 02.00 WIB, ia bersama temannya berboncengan melewati daerah Jakabaring. Namun, saat melintasi kawasan dekat Bank Sumsel Babel (BSB), ada pengendara motor jenis Honda Beat putih yang mendekati dan memepet motornya dari arah kanan.
Posisi dirinya pun semakin terjepit oleh pengendara motor berjenis Kawasaki Ninja hitam yang memepetnya dari arah kiri. Sehingga posisi motornya berada di tengah para begal.
"Pelakunya berjumlah 5 orang menyuruh kami berhenti sambil mengancam dengan pedang. Lalu saya dan teman langsung berhenti dan turun dari motor. Salah satu pelaku langsung membawa motor saya kabur," cerita dia kepada Liputan6.com, saat melaporkan kejadian di Polresta Palembang, Sumsel.
Sebelumnya, aksi pembegalan motor juga dialami Adi. Warga Seberang Ulu (SU) II Palembang itu pada http://news.liputan6.com/read/2184422/kisah-korban-begal-motor-palembangJumat 27 Februari 2015 harus merelakan sepeda motor Yamaha Vixion hitamnya ke tangan begal.
"Saya bersama teman berboncengan dari rumah kawan di kawasan Pasar Kuto Palembang pukul 06.00 WIB. Rencana kami mau ke Pasar Induk Jakabaring untuk berjualan rokok. Saat melintas di Jembatan Ampera Palembang, kami dihadang 3 orang pelaku yang menggunakan motor Honda Beat hitam," cerita Adi.
"Mereka langsung memepet motor saya dan mengacungkan senjata tajam. Bahkan mereka hendak menusuk saya dengan pisau itu, tapi untungnya tidak berhasil," ujar dia.
Untuk menghindari aksi brutal begal motor itu, ia pun berhenti dan turun dari motor. Sang pelaku, kata dia, berhasil merebut motornya setelah mendorongnya.
Seperti terjadi pada Senin (2/3/2015) dini hari. Komplotan begal motor beraksi di kawasan Jakabaring, Palembang, Sumsel. Korbannya bernama Dinar, yang merupakan warga Kelurahan 9 Ulu Palembang harus kehilangan 1 unit motor Yamaha Mio Soul dan uang tunai Rp 6 Juta.
Dinar bercerita, saat itu sekitar pukul 02.00 WIB, ia bersama temannya berboncengan melewati daerah Jakabaring. Namun, saat melintasi kawasan dekat Bank Sumsel Babel (BSB), ada pengendara motor jenis Honda Beat putih yang mendekati dan memepet motornya dari arah kanan.
Posisi dirinya pun semakin terjepit oleh pengendara motor berjenis Kawasaki Ninja hitam yang memepetnya dari arah kiri. Sehingga posisi motornya berada di tengah para begal.
"Pelakunya berjumlah 5 orang menyuruh kami berhenti sambil mengancam dengan pedang. Lalu saya dan teman langsung berhenti dan turun dari motor. Salah satu pelaku langsung membawa motor saya kabur," cerita dia kepada Liputan6.com, saat melaporkan kejadian di Polresta Palembang, Sumsel.
Sebelumnya, aksi pembegalan motor juga dialami Adi. Warga Seberang Ulu (SU) II Palembang itu pada http://news.liputan6.com/read/2184422/kisah-korban-begal-motor-palembangJumat 27 Februari 2015 harus merelakan sepeda motor Yamaha Vixion hitamnya ke tangan begal.
"Saya bersama teman berboncengan dari rumah kawan di kawasan Pasar Kuto Palembang pukul 06.00 WIB. Rencana kami mau ke Pasar Induk Jakabaring untuk berjualan rokok. Saat melintas di Jembatan Ampera Palembang, kami dihadang 3 orang pelaku yang menggunakan motor Honda Beat hitam," cerita Adi.
"Mereka langsung memepet motor saya dan mengacungkan senjata tajam. Bahkan mereka hendak menusuk saya dengan pisau itu, tapi untungnya tidak berhasil," ujar dia.
Untuk menghindari aksi brutal begal motor itu, ia pun berhenti dan turun dari motor. Sang pelaku, kata dia, berhasil merebut motornya setelah mendorongnya.
"Kami terpaksa pulang ke rumah dengan jalan kaki, baru lapor ke
polisi. Padahal motor itu belum lunas kreditnya, saya biasa gunakan
untuk berjualan," tutur dia. (Ndy/Yus)
sumber:
GraceOPINI SAYA:
Menurut pendapat saya, sebenarnya para pelaku pembegalan motor tersebut tidak sepenuhnya bersalah, memang, kelakuan mereka sangat meresahkan warga-warga sekitar tempat kejadian, tetapi mereka tidak sepenuhnya bersalah, karena ada juga faktor yang datang dari para pengendara sendiri, mereka tidak memperhatikan kondisi dan keadaan disekitar mnereka sehingga mereka dapat dengan mudah di serang dan menjadi korban pembegalan.
"Kejahatan dapat terjadi bukan hanya karena adanya niat si pelaku, tetapi karena adanya kesempatan"
menurut saya kalimat tersebut benar, karena banyak dari pengendara sepeda motor yang lengah dan tidak memperhatikan kondisi jalan sehingga mereka dapat dengan mudah di serang orang yang tidak di kenal.
Menurut saya, ada beberapa cara untuk menghidarkan diri dari aksi para pembegalan, yaitu:
1. jangan berkendara seorang diri, usahakan membawa seorang teman di perjalanan anda.
2. jangan melewati daerah-daerah yang sepi, serta kenali kondisi jalan yang akan anda lewati.
3.gunakan tas yang berjenis tas punggung, sehingga pada saat anda di serang anda tidak akan mengalami kejadian yang 'menyakitkan'.
4. tingkatkan kewaspadaan anda
5. berkendaralah dengan cara "konvoi" atau beramai-ramai, hal ini akan menghindarkan anda dari kejadian pembegalan, tetapi pastikan bahwa rombongan yang anda ikuti bukanlah rombongan para pembegal :)
Terimakasih sudah mampir :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar